urutan yang benar membuat ringkasan suatu cerita adalah
Algoritmaadalah urutan aksi-aksi yang dinyatakan dengan jelas dan tidak rancu untuk memecahkan suatu masalah dalam rentang waktu tertentu. Setiap aksi harus dapat dikerjakan dan mempunyai efek tertentu. Contoh penamaan variabel yang benar : NIM, a, x, nama_mhs, f3098, f4, nilai, budi, dsb. Contoh penamaan variable yang salah : %nilai
12 “Suatu sarana menyampaikan pesan melalui gambar dan memiliki bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita”. Penggalan kalimat tersebut merupakan sebuah pengertian dari.
AdapunFungsi sinopsi adalah sebagai berikut : Memberikan sebuah gambaran secara singkat mengenai isi dari naskah yang ada. Membuat sebuah gambaran atau pandangan yang jelas mengenai uratan dari cerita dalam naskah. Sebagai pembuka / prolog atau epilog dari naskah yang akan dipentaskan. Sebagai sarana untuk mengenalkan isi cerita dari suatu
Denganmenentukan tema pengurutan gambar seri jauh lebih mudah. Langkah terakhir dalam pembuatan gambar cerita adalah menyempurnakan gambar sehingga tampak lebih baik dan lebih bagus. Demikian pembahasan kunci jawaban soal tema 2 kelas 5 sd halaman 114 pembelajaran 5 tentang membuat gambar cerita. Dalam membuat gambar cerita berikut ini.
Kitabisa menulis karangan berdasarkan gambar dengan mudah asalkan sudah tahu trik dan langkah-langkahnya. Benar! Tidak sulit, kok. Biasanya, hal yang cukup ruwet ketika kita menulis karangan ialah tentang penentuan alur cerita, judul cerita, hingga penutup cerita. O ya, belum lagi dengan nama-nama tokoh dalam kisah.
Site De Rencontre Avec Homme Francais. Jika mendapatkan materi pembelajaran tentang ringkasan, dijamin akan dijelaskan mengenai langkah menulis ringkasan tersebut. Ringkasan menjadi salah satu jenis tulisan yang umum dipelajari dan dibuat. Paham cara membuat ringkasan adalah suatu ilmu dan keterampilan yang sangat penting. Sebab sangat berguna dan dilakukan nyaris sepanjang hayat, apalagi jika kemudian memilih terjun di dunia kepenulisan seperti menjadi seorang jurnalis. Dalam membuat ringkasan, ternyata ada beberapa cara dan tahapan yang perlu dilakukan agar hasilnya baik dan benar. Lalu, sudahkah kamu memahami cara-cara yang dimaksudkan? Daftar Isi Artikel 1Pengertian RingkasanManfaat Membuat Ringkasan1. Kemudahan Mengetahui Inti Bacaan 2. Lebih Mudah untuk Diingat 3. Bisa Memahami Tulisan atau Bacaan 4. Memberi Efisiensi Waktu 5. Melatih Kreativitas 6. Ceritakan UlangCara Membuat Ringkasan1. Membaca Naskah Asli2. Mencatat Gagasan Utama3. Menulis Ulang dengan Kalimat yang Mudah4. Menulis dengan Kalimat yang Efektif Pengertian Ringkasan Sebelum mengetahui semua langkah menulis ringkasan, pahami dulu pengertiannya. Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa penting yang cukup panjang dan kemudian diubah menjadi lebih singkat dan efektif. Dalam meringkas, tidak cukup hanya mengubah tulisan asli berjumlah 5 halaman menjadi 1 halaman saja. Namun harus memastikan isi ringkasan ini sama persis dengan isi dari tulisan aslinya. Jadi, butuh keterampilan tambahan agar kualitas ringkasan benar-benar bagus. Sebelum menulis ringkasan, alangkah baiknya jika kalian tau mengenai teknik-teknik dalam menulis. Manfaat Membuat Ringkasan Kegiatan meringkas bisa dilakukan untuk menyederhanakan pemaparan suatu materi, sehingga lebih sedikit dan membuatnya mudah untuk dipelajari. Bisa juga menyederhanakan suatu karangan dari tulisan fiksi. Apapun jenis tulisan yang diringkas, ternyata proses menulis ringkasan dengan melakukan semua langkah menulis ringkasan yang baik memberi banyak manfaat. Diantaranya adalah 1. Kemudahan Mengetahui Inti Bacaan Tulisan atau bacaan yang disajikan dengan teks panjang kadang menyulitkan untuk menemukan inti pembahasan. Maka dengan membuat ringkasannya, proses menemukan inti ini menjadi lebih mudah. 2. Lebih Mudah untuk Diingat Jika meringkas suatu materi pembelajaran, maka manfaatnya bisa membuat materi ini mudah untuk diingat. Sebab mengingat pemaparan suatu materi dengan total 5 halaman tentu lebih susah dibanding dengan 1 halaman saja. Apa Masalah Anda dalam Menulis Buku? 3. Bisa Memahami Tulisan atau Bacaan Tulisan yang terlalu panjang dan hanya berputar-putar bisa membuat isinya sukar untuk dipahami. Jika dibuat ringkasan maka inti atau gagasan utamanya bisa ditemukan. Sehingga bisa lebih mudah dan cepat memahami isi tulisan tersebut. 4. Memberi Efisiensi Waktu Berapa waktu yang dibutuhkan untuk selesai membaca tulisan berjumlah 10 halaman? Jika pembahasannya menarik bisa cepat, namun secepat apapun membaca 10 halaman tentu lebih cepat jika hanya membaca 1 halaman dengan isi yang sama. 5. Melatih Kreativitas Membuat ringkasan tentunya membutuhkan kreativitas, mulai dari membaca dengan cepat dan memahami dengan baik. Lalu menuangkannya dalam tulisan yang lebih ringkas dengan bahasa lebih sederhana. Semua ini tentu butuh kreativitas. Apalagi jika kamu bermain dengan warna dan gambar untuk menghias ringkasan tersebut. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! 6. Ceritakan Ulang Manfaat yang terakhir adalah kita akan lebih bisa menceritakan isi dari sebuah cerita atau buku dengan mudah dengan bahasa kita. Mengapa? Sebab, dengan menceritakan ulang pasti kita hanya mengambil poin penting yang menurut kita itu menarik dan bisa dijadikan pembelajaran. Dengan pandai-padinya membuat ringkasan berarti orang tersebut pandai juga harusnya menceritakan bahkan harusnya bisa menulis buku yang menarik karena sudah membaca dan meringkas banyak buku yang ia baca. Cara Membuat Ringkasan Banyaknya manfaat yang bisa dipetik dari pembuatan ringkasan, tentu membuat kamu semakin tertarik untuk membuat ringkasan sendiri. Sedikit membantu, berikut adalah beberapa langkah menulis ringkasan yang bisa dicontek 1. Membaca Naskah Asli Cara atau tahap pertama dalam membuat ringkasan adalah membaca naskah asli atau tulisan aslinya. Kenapa? Sebab, bagaimana kamu akan meringkas suatu tulisan dan menyajikan isi tulisan tersebut secara lebih singkat jika belum membacanya? Tak hanya dibaca, naskah asli ini wajib dipahami isinya menjelaskan tentang apa. Sehingga kamu bisa membuatnya dalam versi lebih ringkas yang kemudian bisa disebut sebagai ringkasan dengan inti pembahasan yang sama dengan naskah asli. Jadi, baca dulu naskah asli dan pahami. Tidak perlu buru-buru pada saat membacanya. Sebab tidak sedikit yang harus membaca lebih dari sekali untuk bisa memahami isi naskah dengan baik. 2. Mencatat Gagasan Utama Tahap berikutnya dalam langkah menulis ringkasan adalah mencatat gagasan utama. Bagaimana caranya? Terdapat 3 proses yang perlu dilalui untuk bisa menemukan gagasan utama dan mencatatnya dalam buku khusus. Berikut detailnya a. Memahami Maksud Naskah Tahap pertama dalam merumuskan gagasan utama dari suatu naskah adalah memahami maksud naskah. Masih berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, dimana naskah asli perlu dibaca dan dipahami isinya. Jika sudah tahu isinya maka bisa segera mengetahui inti atau gagasan utama dari naskah tersebut. Oleh sebab itu baca pelan-pelan dan bisa diulang lebih dari sekali, sampai benar-benar paham dan mengetahui inti pembahasan. b. Mengetahui Sudut Pandang Pengarang Tahap selanjutnya dalam menemukan gagasan utama dari suatu tulisan adalah mengetahui sudut pandang. Artinya, mengetahui apa yang menjadi bahan spesifik pembahasan penulis pada naskah tersebut. Setiap penulis tentu akan memilih topik di suatu bidang yang mereka kuasai. Misalnya seorang astronom yang ingin menulis benda langit, maka perlu memilih satu untuk dibahas penuh. Misalnya membahas bulan saja. Maka bulan disini merupakan sudut pandang penulis tersebut. c. Membuat Gagasan Utama yang Jelas Tahap berikutnya adalah membuat gagasan utama yang jelas, biasanya gagasan utama ada di setiap paragraf. Gagasan utama antara paragraf dijamin salin berhubungan. Dalam ringkasan gagasan utama ini perlu ditemukan dan ditulis di buku catatan dengan jelas. Hindari menulis gagasan utama dengan bahasa atau kosakata yang kurang familiar dan terlalu berbelit-belit. 3. Menulis Ulang dengan Kalimat yang Mudah Apabila gagasan utama sudah ditemukan, maka tahap selanjutnya dalam daftar langkah menulis ringkasan adalah menulis ulang naskah asli tadi. Yakni dengan mengembangkan gagasan utama dimana menjadi jalan pintas agar ringkasan isinya sama seperti naskah aslinya. Pengembangan gagasan utama kemudian menggunakan bahasa sendiri sesuai dengan pemahaman yang berhasil didapatkan setelah membaca naskah asli. Jadi, jangan menyalin setiap kata demi kata dari naskah asli. Melainkan mengungkapkan kembali isi naskah asli berdasarkan gagasan utama yang berhasil ditemukan. Ungkapkan dengan bahasa sendiri dan utamakan bahasa yang sederhana. Semakin sederhana maka semakin baik agar isi ringkasan mudah dipahami oleh siapa saja. Sebab bisa jadi membuat ringkasan menjadi kebutuhan karena naskah asli masih menggunakan banyak istilah tidak umum. 4. Menulis dengan Kalimat yang Efektif Ringkasan yang dibuat sebaiknya selalu menggunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang jelas maknanya dan disampaikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami. Selain itu selalu fokus pada inti pembahasan, sehingga tidak bertele-tele dan memberi penjelasan yang berputar-putar terlalu jauh. Hal ini akan menjadikan ringkasan memakan jumlah halaman sangat terbatas dibanding naskah aslinya. Oleh sebab itu, pahami bagaimana menjelaskan sesuatu dengan kalimat efektif. Lebih tepatnya adalah memahami betul bagaimana menyusun kalimat yang efektif, sehingga setiap paragraf bisa diringkas menjadi satu kalimat saja. Melalui penjelasan tersebut maka bisa dipahami apa saja yang harus dilakukan agar ringkasan yang dibuat memiliki mutu yang baik. Jadi, cukup membaca ringkasan tersebut maka kamu sudah bisa memahami suatu materi atau suatu karangan. Oleh sebab itu silahkan menerapkan semua langkah menulis ringkasan yang sudah dijelaskan. Supaya tidak bingung lagi bagaimana membuat ringkasan dengan baik dan benar yang di kemudian hari kamu bisa menjadi ahli dalam meringkas suatu tulisan. Baca juga artikel penting lainnya berikut ini. Panduan A-Z Menulis Cerpen PemulaApa itu Bait?Biografi Penulis Novel
Meringkas merupakan aktivitas menulis yang harus diawali dengan membaca. Meringkas adalah memperpendek sebuah cerita tanpa mengurangi alur dan pesan yang disampaikan dalam sebuah cerita. Tujuan dari meringkas cerita adalah memperpendek cerita sehingga pembaca secara sepintas membaca ringkasan cerita sudah mengetahui bagaimana isi dari cerita tersebut. Agar ringkasan cerita menjadi baik, maka perlu dilakukan beberapa hal. Berikut ini adalah langkah mudah yang bisa dilakukan dalam membuat sebuah ringkasan. 1. Membaca Naskah Asli • Membaca naskah asli sekali atau dua kali, kalau perlu berulang kali hingga kamu paham. Agar ringkasan cerita yang dibuat itu bisa utuh tanpa mengurangi isi cerita, maka kita harus membaca terlebih dahulu naskah tersebut. Bacalah dengan teliti dan ikuti setiap alur cerita. Membaca akan memberikan kita untuk mengetahui kesan umum inti tulisan. Setelah membaca naskah tersebut, selanjutya menuliskan kesan yang diperoleh setelah membaca cerita. Tuliskan apa pun yang kita rasakan ketika membaca naskah atau cerita terseut. Membaca memberikan kita pengetahuan untuk mengerti lebih jauh apa maksud dan sudut pandang penulis naskah atau cerita tersebut. 2. Mencatat Gagasan Utama Untuk membuat ringkasan cerita, langkah berikutnya adalah membaca tulisan bagian demi bagian sambil mencatat gagasan pokok. Gagasan pokok tersebut akan digunakan untuk menyusun ringkasan. Lagkah menentukan gagasan pokok sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya. 3. Gunakan Kalimat Baru Gunakan kesan umum inti untuk membuat ringkasan. Sesuaikan urutan isi dengan naskah asli. Jika semua sudah tersusun selanjutnya adalah menggunakan kalimat baru dalam ringkasan. Kita bisa menggambarkan isi naskah/cerita dengan menggunakan kalimat baru. 4. Ketentuan Tambahan Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal. Kalimat-kalimat yang panjang bisa diringkas menjadi frase. Kemudian frase diubah menjadi kata. Namun hal ini tidaklah berlaku dengan kaku, semua bisa dilakukan dengan luwes. Karena meringkas pada intinya tidak mengubah isi naskah / cerita melainkan menjadikan naskah tersebut lebih pendek, sehingga pembaca akan lebih cepat memahami isi dari teks tersebut. Demikian langkah-langkah dalam membuat sebuah ringkasan cerita. Semua tips sederhana ini ada manfaatnya bagi anda yang sedang mencari langkah-langkah dalam membuat ringkasan, serta membantu adik-adik sekolah dasar untuk belajar membuat ringkasan.
Assalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Berhubung UKM yang saya ikuti di kampus adalah Studi Kajian Riset Mahasiswa SKEMA, yang mana kegiatan yang paling vital dalam UKM ini adalah melakukan observasi dan penelitian. Namun, sebelum memasuki ke jenjang itu, diharuskan untuk memahami dulu tentang ringkasan resume dan esai. Dan alhamdulillah dengan usaha terus-menerus akhirnya diri ini mampu untuk membuat ringkasan dari sebuah jurnal. PENGERTIAN RESUME Resume atau Ringkasan adalah suatu cara yang ekfektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. Sebuah ringkasan bermula dari karangan sumber yang panjang, yang kemudian dipangkas dengan mengambil hal-hal atau bagian yang pokok dengan membuang perincian serta ilustrasi. Sebuah ringkasan tetap mempertahankan pikiran pengarang serta pendekatannya yang asli. Jadi ringkasan merupakan keterampilan memproduksi hasil karya yang sudah ada dalam bentuk yang singkat. PERBEDAAN RESUME, RANGKUMAN DAN IKHTISAR Rangkuman artinya kegiatan menyusun gagasan pokok atau intisari suatu karangan atau buku menjadi bentuk yang pendek. Suatu rangkuman tidak boleh mengubah ide pokok gagasan pokok teks aslinya. Ikhtisar pada dasarnya sama dengan ringkasan resume dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil bentuk kecil dari karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang membangun karangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil ikhtisar bebas mengambil kata-kata asal tetap menunjukan inti dari bacaan tersebut. LANGKAH-LANGKAH MENULIS RESUME Membaca Teks Atau Naskah Yang Asli Kalau sudah menyukai membaca, maka tidak akan ada kendala besar dalam membuat ringkasan resume karena membaca teks/naskah asli dalam proses pembuatan resume ini tidak cukup hanya sekali. Membaca naskah asli harus berulang kali sampai kita memahami keseluruhan isi dan memahami maksud si penulis. Belum lagi jika naskah aslinya memiliki istilah-istilah yang sukar dipahami, maka itu perlu juga digarisbawahi kata yang sulit dimengerti dan mencari tahu apa maknanya agar menambah pemahaman kita. Membaca naskah aslinya juga harus sampai tuntas agar kita mendapatkan gambaran umum dan memahami sudut pandang dari si penulis. Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama Setelah memahami maksud dari si penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok-pokok tulisan. Baca kembali dan lebih dimengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin-poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide pokok. Jika yang mau dibuat resume adalah sebuah jurnal, maka kita tidak harus mencatat semua gagasan utama di setiap paragraf jurnal aslinya. Kenapa? Tidak semua paragraf yang ada dijurnal memiliki gagasan utama karena di dalam jurnal banyak terdapat kutipan-kutipan seseorang dan information-data sedangkan gagasan utama itu sendiri berasal dari kalimat utama yang merupakan pemikiran murni dari si penulis bukan berupa opini, kutipan ataupun data. Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar nantinya saat kita menulis resume tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan-gagasan itu harus disusun teratur atau sesuai dengan urutan isi jurnal. Lihat bagian daftar isi untuk memastikan urutan isi jurnal yang benar. Mulai Menulis Ringkasan Resume Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat resume. Ingat, urutan paragraf untuk pembuatan resume harus sesuai dengan naskah aslinya. Kalau di jurnal biasanya banyak sub babnya, kita gak perlu ikutin jurnal untuk membuat poin-poin sub bab juga karena resume merupakan ringkasan singkat jadi buatlah resumedalam bentuk paragraf demi paragraf saja. Tapi memang ada juga yang cara pembuatan resume jurnal dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun saya lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf perparagraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam resume yang kita buat adalah kalimat-kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya. Tetapi kita tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi kita di dalam resume apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jurnal asli, haram hukumnya. Pembuat resume hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran si penulis asli. Jika gagasan-gagasan kita masih terasa rancu, silakan liat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat. Dan tidak perlu pakai bahasa tingkat dewa bahasa yang sulit dimengerti dalam membuat resume agar resume kita bisa dibaca oleh siapa saja tanpa memandang status pendidikan. Kalau kita menggunakan terlalu banyak istilah asing, terkesan berlebihan dan seolah hanya orang-orang yang mengenyam pendidikan tinggi saja yang paham. Akan lebih baik jika tulisan kita bisa diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, jadi gunakan bahasa yang mudah dicernah oleh siapapun. Dan saat kita sedang membuat resume, hindari juga kutipan. Kutipan yang berada pada jurnal adalah kutipan milik si penulis jurnal karena si penulis membuat jurnal atas dasar melakukan penelitian dengan menggunakan teori dari orang yang dikutipnya. Kita sebagai pembuat resume tidak berhak untuk mengutip lagi apa yang telah dikutipkan oleh si penulis asli karena kita tidak melakukan penelitian sungguhan, kita hanya meringkas dari jurnal miliknya. Dalam pembuatan resume gak perlu membuat kalimat yang bertele-tele dan gak perlu berpanjang lebar menjelaskan karena penjelasan secara mendetail sudah ada di dalam naskah asli. Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi. Membaca Kembali Ringkasan Resume Yang Telah Dibuat Setelah selesai membuat resume, baca kembali resume kita untuk memeriksa apakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Resume juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah resume buatan kita bersesuaian dengan naskah asli atau tidak. Dibawah ini merupakan contohresume yang saya buat berdasarkan pada sebuah jurnal DOWNLOAD JURNAL PDF RESUME IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING BERBANTUAN KOMPUTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA I PADA MAHASISWA PGSD Trimurti Jurnal Kependidikan November 2009 Universitas Negeri Semarang Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, seringkali banyak mahasiswa yang enggan untuk bertanya kepada dosen saat ia merasa kurang memahami materi yang sedang dipelajari sehinggaa suasana kelas menjadi pasif. Strategi pengajar dosen untuk membangun keaktifan mahasiswa adalah dengan melibatkan mahasiswa ke dalam diskusi. Akan tetapi strategi ini masih belum bisa terealisasikan secara sempurna dikarenakan hanya beberapa mahasiswa yang menonjol saja yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung, sedangkan sebagian besar mahasiswa yang lain hanya mampu terdiam menyimak. Suasana kelas perlu dirancang agar seluruh mahasiswa mampu berinteraksi satu sama lain untuk menyelesaikan tugas maupun memecahkan masalah yang diberikan oleh pengajar dosen. Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang berhasil dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil yang heterogen untuk mencapai hasil yang maksimal dengan menerapkan lima unsur pokok yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Dalam modelCooperative Learning perlu adanya penggunaan teknologi berupa komputer agar mahasiswa terampil dalam memanfaatkan media komputer dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, hasil belajar tidak hanya meliputi penguasaan materi, tetapi juga keterampilan berproses mahasiswa. Hasil belajar diperoleh dengan cara mengunakan tes tertulis, tes lisan, tes perbuatan atau observasi serta tugas kelompok dan individu. Dari hasil analisis, sebanyak 56% mahasiswa masuk dalam kategori terampil, 22% cukup terampil, 19% sangat terampil dan hanya 3% saja yang tidak terampil dalam pemanfaatan media komputer. Maka hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh keterampilan berproses dalam penerapan modelCooperative Learning berbantu komputer terhadap hasil belajar mahasiswa adalah cukup besar. Dimana keterampilan berproses ini dinilai dari cara presentasi dan hasil tugas kelompok mahasiswa. Belajar akan efektif jika situasi kondusif terwujud saat berlangsungnya proses pembelajaran, yaitu berupa interaksi positif antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa di dalam kelas. Dalam kondisi yang kondusif ini, mahasiswa menjadi tertantang untuk bertanya, mengerjakan tugas, mengungkapkan pendapat/ide, serta menanggapi sesuatu karena mahasiswa merasa nyaman dan tidak takut untuk melakukan suatu kesalahan di dalam proses belajar. Berdasarkan uji banding antara dua model pembelajaranpun didapatkan kesimpulan bahwa model Cooperative Learning lebih efektif dibanding model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. ModelCooperative Learning mampu menciptakan kondisi yang kondusif dalam proses pembelajaran mahasiswa. Dengan model Cooperative Learning, mahasiswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk belajar dan bertanggung jawab akan keberhasilan belajar semua anggota kelompok. Ada 3 manfaat yang akan didapatkan mahasiswa pada penggunaan modelCooperative Learning ini, yaitu; penghargaan terhadap kelompok yang berhasil, tanggung jawab masing-masing anggota kelompok serta kesamaan kesempatan untuk berhasil. NB Pada bagian kepala resume biasakan untuk mencantumkan nama penulis jurnal, tahun terbit jurnal, judul jurnal, dan lokasi terbit jurnalnya ya! Agar tidak merepotkan pembaca dalam mencari tulisan jurnal aslinya. Sekian ya penjelasan singkat mengenai cara membuat ringkasan resume dari saya. Semoga kalian bisa memahami tulisan ini dengan baik. Jika masih ada yang kurang dimengerti bisa bertanya dikolom komentar, mudah-mudahan saya bisa membantu ^^ Akhir kata, wassalam mu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh credit to my own blog syr92
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah kamu masih bingung bagaimana cara membuat abstrak? Yap, kamu mungkin masih kesulitan buat abstrak di karya ilmiah karena terlalu singkat. Simak cara membuat abstrak yang bagus dalam karya ilmiah berikut iniCara Membuat AbstrakAbstrak adalah ringkasan singkat dari suatu tulisan atau penelitian yang berisi gambaran umum tentang topik, tujuan, metodologi, temuan, dan kesimpulan utama dari karya tersebut. Abstrak biasanya menjadi bagian penting dari karya ilmiah, seperti artikel jurnal, tesis, atau disertasi, dan berfungsi untuk memberikan gambaran singkat kepada pembaca tentang isi dan nilai penting karya tersebut tanpa harus membaca keseluruhan tulisan. Berikut ini adalah langkah-langkah untuk membuat abstrak sesuai kaidah karya ilmiah1. Identifikasi TujuanTentukan tujuan dari abstrak yang akan kamu buat. Apakah kamu ingin memberikan gambaran umum tentang topik, menyoroti metodologi penelitian, atau menekankan temuan utama?2. Baca Keseluruhan KaryaSebelum membuat abstrak, baca dengan seksama keseluruhan tulisan atau penelitian yang akan diabstraksi. Pastikan kamu memahami topik, metodologi, temuan, dan kesimpulan yang Tentukan Panjang AbstrakAbstrak biasanya memiliki batasan panjang tertentu, seperti 150-250 kata. Periksa pedoman atau aturan yang berlaku untuk abstrak yang kamu Tulis Pernyataan Masalah atau Tujuan Penelitian Mulailah abstrak dengan merumuskan pernyataan masalah atau tujuan penelitian yang menjadi fokus utama tulisan. Jelaskan mengapa topik yang kamu pilih itu penting dan Jelaskan MetodologiBerikan gambaran singkat tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Sertakan pendekatan atau teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis Soroti Temuan UtamaIdentifikasi temuan utama dari penelitian atau tulisan tersebut. Jelaskan hasil yang paling signifikan atau relevan dengan jelas dan Sajikan Kesimpulan 1 2 3 Lihat Bahasa Selengkapnya
ilustrasi oleh Ringkasan adalah presentasi dari kejadian atau peristiwa yang panjang disajikan secara singkat, padat dan jelas. Kata ringkasan sudah tidak asing lagi untuk didengar. Mulai dari tugas sekolah yang diperintahkan untuk meringkas sampai ketika memahami masalahpun kita butuh penjelasan yang ringkas. Sebenarnya apa itu ringkasan? Berikut ulasannya. Pengertian RingkasanCiri-Ciri RingkasanManfaat dari Suatu RingkasanCara Membuat Ringkasan1. Membaca naskah asli2. Mencatat gagasan utamaContoh Ringkasan Ringkasan adalah presentasi dari kejadian atau peristiwa yang panjang disajikan secara singkat, padat dan jelas. Ringkasan itu sendiri adalah hasil dari karangan yang asli sehingga dalam penyajiannya harus tetap mempertahankan urutan dan rumusan yang asli dari pengarangnya. Ciri-Ciri Ringkasan Mengungkapkan kembali sebuah karangan atau naskah bacaan dalam bentuk yang padat. Karena dalam meringkas kita hanya mengambil intisari atau ide-ide pokok suatu bacaan sehingga menjadi bentuk yang lebih padat. Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam tulisannya, yaitu kita mengambil intisari dari apa yang diungkapkan oleh penulis yang kemudian ditulis ulang dengan bahasa kita sendiri. Menjaga urutan ide-ide pokok sehingga terbangun ringkasan dari naskah asli. Dalam meringkas kita harus tetap merunut ide-ide pokok sehingga ringkasan yang kita buat tetap mewakili naskah bacaan aslinya. Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isinya mengikuti naskah asli meskipun kita menuliskan kembali, namun tidak boleh keluar dari susunan naskah aslinya. Menuliskan kalimat-kalimat pendek yang mewakili tulisan pengarang. Pada prinsipnya eringkas berarti membuat tulisan yang panjang menjadi lebih pendek. Oleh karena itu, kalimat-kalimat dalam ringkasanpun pendek dan padat namun tidak menghilangkan unsure-unsur estetika dari naskah aslinya. Manfaat dari Suatu Ringkasan Ringkasan adalah sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau suatu uraian yang begitu panjang. Ringkasan memuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bacaan aslinya, sehingga dengan membaca ringkasan kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh. Cara Membuat Ringkasan 1. Membaca naskah asli Langkah awal yang ahrus dilakukan seorang penulis ringkasan adalah membaca naskalh ali satu atau dua kali, bahkan dapat berulang kali hingga mengetahui kesan secara menyeluruh mengenai isi dari naskah terbseut. Penulis juga perlu mengetahui maksud dan sudut pandang pengarang. Hal ini dapat dicapai dengan mengacu pada judul dan daftar isi. Perincian daftar isi memiliki hubungan erat dengan judul sebuah karangan. Alinea-alinea dalam karangan menunjang pokok-pokok yang terkandung dalam daftar isi. Maka dari itu, penulis sebaiknya memahami dengan baik daftar isi dari sebuah karangan sehingga lebih mudab mendapatkn kesan, maksud serta sudut pandang pengarang. 2. Mencatat gagasan utama Setelah memperoleh kesan, maksud serta sudut pandang pengarang, selanjutnya penulis ringkasan gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea dari pencatatan adalah Memudahkan penulis pada waktu meneliti kembali apakah pokok-pokok yang dicatat itu penting atau itu menjadi dasar bagi pengolahan selanjutnyaMengadakan reproduksi Dengan menggunakan kesan umum dan catatan-catatan yang diperoleh maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan. Dalam ringkasan urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah Gunakan kalimat tunggal dalam menyusun ringkasan. Karena kalimat majemuk menunjukkan ada dua gagasan atau lebih yang bersifat parallel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apa bisa dijadikan kalimat kalimat menjadi frase dan frase menjadi ringkasan tergantung jumlah alinea dan topic utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Aline ayng mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi dan lain sebagainya dapat dihilangkan kecuali yang dianggap memungkinkan buanglah semua keterangan atay kata sifat yang semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Contoh Ringkasan Berau Bara Abadi merupakan perusahaan pertambanga batubara yang terletak di Kampung Gunung Sari, Kecamatan Segah, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Dalam perencanaan penambangan endapan batubara perlu dilakukan analisis kestabilan lereng. Hal ini disebabkan karena adanya kegiatan penambangan seperti penggalian pada suatu massa batuan akan menyebabkan terjadinya perubahan distribusi tegangan pada lereng tersebut yang mengakibatkan terganggunya kestabilan lereng tersebut dan pada akhirnya dapat menyebabkan rayapan bahkan lereng longsor. Oleh karena itu PT. Berau Bara Abadi mengadakan penyelidikan geotenik di empat lubang bor, yaitu GT 01, GT 02, GT 03 dan GT 04. Dari setiap lubang bor tersebut akan diambil beberapa conto batuan yang akan diuji sifat fisik dan mekanik batuan di laboratorium. Dari hasil uji laboratorium tersebut diperoleh karakteristik dari massa batuan yang kemudian akan digunakan sebagai masukan dalam perancangan lereng. Untuk variasi material pembentuk lereng mengikuti litologi. Metode yang digunakan dalam analisis kestabilan lereng metode elemen hingga dengan menggunakan bantuan Metode Elemen Hingga. Nilai Strength Reduction Factor SRF minimum yang direkomendasikan untuk lereng keseluruhan SRF >1,20. Pendekatan yang dilakukan dalam menganalisis kemungkinan longsor yang akan terjadi pada daerah penelitian dengan memanfaatkan kontur regangan dari hasil analisis dengan metode elemen hingga disamping itu juga dipengaruhi oleh nilai kuat tekan batuan. Menurut Bieniawski, 1973, tanah adalah suatu material bentukan alam yang memiliki kuat tekan kurang dari 1 MPa, dan menurut Johnstone, 1991 Batuan lunak adalah suatu material yang memiliki kuat tekan antara 0,25MPa – 25MPa Longsor busur dapat terjadi pada tanah atau batuan lunak. Parameter sifat fisik dan sifat mekanik yang digunakan dalam perancangan lereng keseluruhan adalah hasil pengujian di laboratorium mekanika batuan dan mekanika tanah. Kriteria keruntuhan yang digunakan adalah kriteria Mohr-Coulomb. Dari hasil analisis dapat disimpulkan, bahwa rekomendasi untuk geometri lereng penambangan yaitu lebar berm 5 m, tinggi 5 m dengan sudut kemiringan 45. Geometri lereng keseluruhan untuk Penampang A-A’ dengan tinggi 51,13 m dan sudut kemiringan sebesar 31o, untuk lereng Penampang E-E’ dengan tinggi 66,61m dan sudut kemiringan sebesar 29o. Potensi longsor yang mungkin terjadi di daerah penelitian adalah longsor busur. Faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan lereng adalah geometri lereng, dan tinggi muka air tanah. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai Stabilisasi lereng dengan menggunakan teknik Water Control yaitu dengan cara pengendalian air permukaan dan pengendalian air tanah. Sekarang sudah paham, kan, cara membuat ringkasan? Ternyata tidak sesulit seperti yang dibayangkan. Nah, segitu dulu pembahasan kali ini, sampai jumpa di pembahasan selanjutnya~
urutan yang benar membuat ringkasan suatu cerita adalah